1. Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. (Rujukkan : Termasuk manusia dan malaikat) 2. Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan Kita. 3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. 4. Yang menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. (Sebagian versi hanya mengatakan "Yang menderita", tambah "sengsara", dengan pertimbangan bahawa sengsara dengan sendirinya mengandung erti penderitaan). 5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. 6. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa. 7. Dan akan datang dari sana kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. 8. Aku percaya kepada Roh Kudus. 9. Gereja yang kudus dan am [versi Protestan] / Gereja Katolik yang kudus [versi Katolik]; Persekutuan Orang Kudus; ("Katolik" di sini bererti semesta dan universal, erti yang sama dengan kata "am" yang digunakan dalam versi Protestan). 10. Pengampunan Dosa; 11. Kebangkitan badan [atau] kebangkitan orang mati (Sebagian versi menerjemahkan "Kebangkitan daging", yaitu terjemahan harafiah dari "carnis resurrectionem" (bahasa Latin) atau "σαρκο? αν?στασιν" (sarkos anastasin) (bahasa Yunani).) 12. Dan Hidup Yang Kekal. Amin.
Bagian 1 : Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.
Pendahuluan Untuk melawan aliran-aliran sesat yang sudah berkembang dalam jemaat mula-mula (seperti Gnostik dan Doketisme) Ringkasan Teologi Dogma untuk Standard / Norma / Kanun 1. Aku percaya kepada Allah Bapa, 2. Aku percaya kepada Kristus Yesus, 3. Aku percaya kepada Roh Kudus. Pengakuan Iman Rasuli itu dirumuskan pada Abad 5~6 sejak tahun AD 340 dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin dan diberi judul Symbolum Apostolorum (= Pengakuan Iman Para Rasuli).
Aku Percaya Kepada Allah Bapa Di dalam Efesus 2:8-9, Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasik usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Di dalam Roma 1:16-17, Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Maka seorang yang mengakui “Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan bumi” itu mengisytiharkan bahawa dia percaya kepada Allah yang dipanggil sebagai Bapanya. Dialah yang menciptakan langit dan bumi, Dialah Allah satu-satunya yang Mahakuasa, tidak ada yang lain. Dalam pengakuan tersebut terkandung makna: seluruh hidup manusia dan segala sesuatunya ada dalam genggaman tangan Allah, kerana Dia Mahakuasa atas segala-galanya. Seluruh masa dapat dikuasai oleh Allah sebab Dialah Pencipta. Segala sesuatu berasal dari pada-Nya. Dengan lebih kebutulan, Tuhan memerintahkan manusia menjaga beberapa bahagian(Kewibawaan) daripada Nya. Dialah Tuhan dan juga Dialah Bapa kita yang ada di syurga. Bagian 2 : "Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan Kita".
Pendahuluan Aku percaya kepada Yesus Kristus! Pengakuan percaya ini adalah inti dari iman Kristian, bahawa Yesus yang lahir di Betlehem dan yang bertumbuh besar di Nazaret sesuai dengan catatan Alkitab itu adalah Kristus. Dialah Anak Allah Bapa Yang Tunggal, Tuhan kita. Rumusan ini dibuat demikian sebagai respon terhadap Kelompok seperti Arianisme dan Ebionisme (abad T.M. 2-3) yang menolak bahawa Yesus itu adalah Allah. Agar tidak terjadi kekeliruan pemahaman iman di antara jemaat, maka gereja mengistyharkan Pengakuan Iman tersebut sebagai penegasan. Yesus yang disebut Kristus adalah Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang sejati. Dialah Juruselamat yang datang dari Allah untuk menyelamatkan dunia dan manusia (Matius 1:21). Dialah Kristus (Ibraninya Mesias, Melayunya Masihi) iaitu Dialah yang diurapi oleh Allah menjadi Nabi, Imam dan Raja yang tiada taranya. Dialah Anak Allah Yang Tunggal, sungguh-sungguh Tuhan, ertinya : dalam kedatangan Yesus itu sebenarnya Anak Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia supaya Dia menjadi Penebus terhadap upah Dosa manusia. Bukti-bukti keberadaan Yesus adalah Tuhan: - Yesus menyatakan diriNya : Aku dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30). - Dialah Firman yang telah menjelma jadi manusia (Yohanes 1:1, 14). - Kekekalan sebagai Allah ada pada Yesus (Yohanes 8:58 ). - Kelahiran, kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya yang ajaib, dan lain-lain. Maka, pengakuan kita yang pertama Aku percaya kepada Allah Bapa....... dengan pengakuan Dan kepada Yesus Kristus........itu merupakan penyataan yang setara sebab kualiti Ilahi keduanya sama. “Baptislah mereka dengan menyebut nama Bapa, Anak dan Roh Allah (Matius 28:19b).” Perhatikan Ketiga-tiga peribadi Allah adalah satu Allah, bukan tiga Allah. Bagian 3 : "Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria"
Pendahuluan Kedua kalimat itu kelihatan bercanggah satu dengan lainnya, tetapi sesungguhnya menyatakan Peribadi Yesus Kristus. Sebab Dia adalah seratus peratus manusia sekaligus Dia adalah Allah yang sejati.
Seratus Peratus Manusia Pertama : Di dalam 1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud. Yesus itu manusia sejati, seperti halnya manusia lain, Yesus dikandung secara normal dan dilahirkan di Betlehem seperti bayi-bayi lainnya. Yesus sesungguhnya hanyalah manusia biasa sama seperti kita : perlu makan dan minum (Matius 4:2; Yohanes 19:28) merasakan sedih (Yohanes 11:38 ), lelah karena perjalanan jauh (Yohanes 4:6) dan lain sebagainya. Tetapi Dia hanya tidak buat dosa(Ibrani4:15).
Allah yang sejati Kedua : Di dalam Matius 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Yesus dikandung dari Roh Kudus. Yesus datang dari Allah (Yohanes 8:23). Oleh sebab itu Yesus menjelma menjadi manusia dan Dia dikandung daripada Roh Kudus sebagai hakikat ilahi yang nyata. Kalimat dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria harus difahami oleh Roh. Sebab peristiwa mengandungnya dan kelahiran Yesus Kristus adalah persoalan rohani, bukan yang boleh difahami oleh hikmat manusia(1 Korintus 2:13). Ingat apa yang pernah diajarkan Yohanes tentang orang-orang beriman : mereka dilahirkan kembali bukan secara daging, melainkan lahir daripada Roh(Yohanes 1:13; 3:3) sehingga mereka yang percaya diangkat menjadi anak-anak Allah , karena anugerah Allah (Yohanes 1:12). Dialah Allah yang datang dalam rencana keselamatan bagi manusia yang berdosa. Bagian 4 : Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut
Kerendahan Diri Yesus Kristus - Dilahirkan dalam palung(Lukas 2:7). - Hidup di tengah keluarga Yusuf dari Nazaret, seorang tukang kayu yang miskin. - Masa pelayanan yang selalu dimusuhi dan difitnah oleh golongan Yahudi (Farisi, Saduki, Imam). - Mengalami fitnah dan penyiksaan fisik kerana tuduhan palsu. - Disalibkan dalam hinaan dan diperolok-olokkan. - Dikuburkan di kubur yang bukan milik-Nya sendiri (sebuah kubur pinjaman). Akhirnya Tuhan menebus upah dosa melalui darah-Nya di atas Kayu Salib. Yesuslah Anak Domba yang dikuduskan sebagai korban tersebut (bandingkan Yohanes 1 : 29). Dialah Hamba Allah yang menderita seperti yang digambarkan dalam Yesaya 53. Yesus menderita sengsara disalibkan mati (bukan pingsan atau mati suri) dan dikuburkan. Bahkan dinyatakan hakikat sejarahnya, iaitu di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, seorang wali negeri yang berkuasa atas wilayah Yudea. Nama Pilatus muncul dalam pengakuan iman tersebut sebagai hakikat catatan sejarah, Di bawah perintahnya Yesus disalibkan dan mati. Semua itu diterima-Nya bukan kerana dosa, tetapi oleh sebab kesatuan diri-Nya dengan umat manusia. Dia menyelesaikan jurang pemisah antara Allah dan manusia kerana dosa, dan memulihkan hubungan yang benar antara Allah dan manusia.
Kemenangan Yesus Kristus : "Turun ke dalam Kerajaan Maut". Kristus berada dalam Hades (alam maut/ kerajaan maut) sebelum kebangkitan-Nya. Jangan lupa, sebagai Allah, Yesus Kristus itu "Maha-hadir", saat mayat-Nya ada di dalam kubur, Dia pun pergi memproklamirkan kemenangan-Nya atas maut kepada roh-roh di dalam penjara (1 Petrus 3:19-20). Sebagai Allah, Yesus Kristus tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (kecuali jika anda menyangkal bahawa Yesus Kristus adalah Allah). Harus kita perhatikan bahwa ada ayat yang menulis bahawa Dia pun ada di Firdaus pada hari kematianNya : Lukas 23:43 Bagian 5 : Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
Di dalam Roma 1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. Yesus sudah mendahului kita masuk ke alam maut, tapi karena Dialah Allah itu sendiri, tidak mungkin Dia terikat oleh kuasa maut, bahkan Yesus justru datang untuk mematahkan kuasa maut (I Korintus 15 : 54 - 55. Bandingkan Kisah 2 : 24, 27, 31). Yesus sudah dilepaskan dari ikatan kuasa maut. Dia sudah bangkit, kekuasaan iblis telah dikalahkan-Nya.
Pada Hari Yang Ketiga Bangkit Sering dipersoalkan, istilah tiga hari apakah 3 x 24 jam? Atau ada 3 malam? Atau dengan maksud lainnya. Menurut Budaya Yahudi, Bagaimana Jam dihitungkan? Di dalam Kejadian 1:5, 8, 13, 19, 23, 31. Hari bermula Pada Waktu Matahari terbenam.
Makna Kebangkitan Yesus : Kebangkitan-Nya menjadi pengistyharan kemenangan atas dosa, maut dan iblis. Yesus adalah Kristus, Anak Allah dan Tuhan kita (Rujukan : Roma 1:4, Kisah Para Rasul 2:32). Dalam kebangkitan-Nya kini manusia punya pengharapan baru, hidup yang menang (Rujukan : 2 Korintus 1:9; 1 Petrus 1:3). (Lukas 24:36-43; Markus 16:12; Yohanes 20:14 ; 1 Korintus 15:1) Di dalam Kisah Para Rasul, murid-murid Yesus ialah saksi mata, tokoh yang jujur dan keberanian mereka untuk menyatakan kebangkitan Yesus sampai mereka rela mati. Apa pentingnya bagi kita soal kebangkitan Kristus? (Katekismus Heiddelberg, Soalan no. 45) : 1) Kita menjadi orang benar di hadapan Allah. 2) Manusia lama disalibkan bersama Kristus maka dalam hidup ini pun kita dibangkitkan untuk memulai suatu kehidupan yang baru (Roma 6:5-6). 3) Yesus dibangkitkan sebagai manusia, maka kita pun menanti-nantikan kebangkitan kita kelak (1 Korintus 15:20-23). Bagian 6 : "Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa"
Yesus pernah berkata, "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa". Keilahian Kristus tidak hanya dinyatakan bahawa Dia telah bangkit mengalahkan kematian. Setelah perkara itu, selama 40 hari Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, lalu Dia naik kembali ke syurga(Yohanes 6:62). Kalimat 6 itu ialah Tanda yang jelas kepada kita bahwa Yesus adalah Allah Peribadi Kedua yang sekarang berada di dalam syurga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa(Allah Peribadi Pertama; Rujukan : Allah Peribadi Ketiga ialah Roh Kudus). Dan juga dengan tubuh kebangkitan-Nya itulah Yesus telah naik ke syurga.
Pengertian Syurga Dalam Alkitab kita memperoleh informasi ada 2 dunia : 1) Syurga, suatu tempat yang indah dan disediakan bagi orang-orang yang percaya kepada Allah dan taat kepada-Nya. 2) Neraka, suatu tempat siksaan bagi iblis dan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah. Dalam Alkitab ada 3 pengertian: 1) Dunia tanpa akhir, hidup bersama Allah yang berkesinambungan(Matius 6:10). 2) Dunia tempat para malaikat dan manusia yang hidup bersama dengan Allah selamanya. Inilah tempat yang disediakan sebagai pahala orang Kristian. 3) Langit, yang berada di atas dan lebih bersifat tidak terbatas dibandingkan dengan lainnya.
Di Sebelah Kanan Allah Bapa Yesus mengambil kemuliaan Allah, kehormatan-Nya dan pemerintahan-Nya yang sama besarnya dengan Allah Bapa (Rujukan Wahyu 5:11-13; Efesus 1:2; Efesus 1:22; Ibrani 2:8-9). Yesus juga Raja Gereja, Dia memerintah jemaat-Nya dengan Firman dan Roh Kudus(Efesus 1:22-23). Konsep Gereja merupakan Kerajaan Allah di mana Allah menjadi semua di dalam semua(Efesus 1:23; 1 Korintus 15:28). Bagian 7 : Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati
Pendahuluan Sejak peristiwa kenaikan Yesus ke syurga(Kisah Para Rasul 1:9-11), mereka sangat menantikan waktu kedatangan Yesus untuk menjemput mereka dan memimpin mereka dalam suasana yang baru. Pada Pentakosta jemaat dipenuhi oleh Roh Penghibur yang dijanjikan Yesus semasa hidup-Nya(Rujukan Kisah Para Rasul 2:1 ; Yohanes 14:15). Mereka mempunyai pemahaman yang baru, keberanian yang baru, kuasa yang baru dan persekutuan yang baru. Jumlah jemaat berkembang besar dalam pemimpin rohani dari kelompok-kelompok yang khas itu. Aniaya dan tekanan terhadap kelompok-kelompok tersebut dapat ditanggung dengan tabah dan setia dengan pengharapan akan kelepasan apa waktu Yesus datang kedua kalinya nanti(Rujukan 1 Petrus 2:18-25; 4:12-19; Roma 5:1-11; 8:18-25).
Yesus Datang Untuk Menghakimi Dalam pemahaman teologi yang semakin matang, masa penantian dalam pengharapan kedatangan Yesus kedua kali itu merupakan hari-hari terakhir atau akhir zaman(Rujukan Kisah 2:17; 1 Tesalonika 4:13-18 khusus kita temukan dalam keseluruhan Kitab Wahyu). Masa itu pasti akan datang. Tetapi ada tanda-tanda yang akan mendahului untuk menjadi peringatan / notis / pengumuman / amaran bahawa dunia dan umat manusia menuju pada hari pengadilan(Rujukan Matius 16:3, 24:3-14). Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu(Matius 24:36). Bilakah waktu itu akan tiba? Yesus menjawab sendiri(Kisah Para Rasul 1:7, Rujukan Matius 24:36; 1 Tesalonika 5:2). Yesus tidak berminat tentang hari itu dan saat itu. Sebelum Yesus datang ke dunia ini, orang Kristian menjadi saksi Kristus(Kisah 1:8 ), membawa khabar keselamatan ke seluruh dunia, ke semua bangsa. Masa sekarang adalah masa yang penting bagi gereja-Nya untuk terus bergiat dalam pemberitaan Injil. Kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu(2 Timotius 4:5)!
Rujukan / Filipi 2:6~11; Wahyu 14:7 Bagian 8 : "Aku percaya kepada Roh Kudus"
Pendahuluan Aku percaya kepada Allah Bapa ...... Aku percaya kepada Yesus Kristus dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Dari Pengakuan Iman Rasuli, kita melihat formula Allah Tritunggal yang menjadi dasar utama iman orang Kristian. Kepada Allah yang Tritunggal itulah kita menyandarkan iman kita.
Tritunggal? Konsep Tritunggal ialah salah satu bagian yang paling sulit dihuraikan secara rasional. Memahami Tritunggal hanya dapat difahami oleh orang-orang yang telah percaya kepada keAllahan Yesus Kristus, dan tidak untuk orang yang sama sekali belum percaya. Konsep Tritunggal bersifat Supra Rasio, melampaui kemampuan manusia yang berfikir. Dari kesaksian Alkitab, Allah adalah sungguh-sungguh satu dan Esa/Satu-satunya, Tritunggal : Bapa dan Anak dan Roh Kudus, bukan tiga Allah, tetapi Allah yang Esa/Satu-satunya.
Roh Kudus adalah Allah Kedatangan Roh Kudus yang sudah dijanjikan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 14:15. Pada peristiwa pentakosta inilah berdirilah Gereja Tuhan pertama kali (Yohanes 15:26-27, Kisah Para Rasul 1:8 ). Roh Kudus adalah Allah itu sendiri sebagai pribadi ketiga. Dalam sejarah gereja pada waktu Konsili di Konstantinopel(T.M.381) gereja memutuskan untuk mengutuk ajaran Ananisme dan Masedonianisme yang bukan saja menolak Yesus adalah Tuhan, tetapi juga menyangkali keilahian Roh Kudus. Gereja dengan tegas menyatakan : Roh Kudus adalah Allah yang sejajar dalam keilahian dengan Allah Bapa dan Allah Anak / Yesus Kristus. Kesimpulan itu dirumuskan dalam syahadat Pengakuan Iman Konstantinopel (= Pengakuan Iman Athanasius, tokoh gereja yang membela kebenaran Tritunggal).
Bagian 9 : "Gereja yang kudus dan am, Persekutuan orang kudus"
Gereja yang Kudus Gereja berasal dari istilah Yunani "εκκλησια – ekkl?sia" = mereka yang dipanggil keluar. Persekutuan orang-orang yang percaya tersebut adalah kudus kerana dikuduskan oleh Allah sendiri. Roh Kudus sebagai peribadi ketiga Allah Tritunggal mendiami gereja-Nya, dalam berkarya, menuntun, membimbing pada kesaksian yang sesuai dengan kehendak Allah. Gereja adalah Kudus kerana kepala gereja adalah Kristus sendiri dan sebagai tubuh Kristus, gereja menjalankan kesaksian-Nya di dunia ini. Jadi gereja yang hidup dan kudus adalah gereja yang melayani dunia, menggarami dunia, menerangi dunia, agar dunia tahu bahawa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia dan Penebus Upah Dosa Manusia dan Kebenaran.
Gereja yang Am / Katolik (= Universe, Umum, Alam) Gereja adalah yang Am / Katolik (Ertinya Universe, Alam) dalam erti keanggotaannya mencakup semua orang-orang percaya kepada Yesus dari berbagai macam suku bangsa di seluruh permukaan bumi ini. Bererti gereja adalah satu. Sekalipun terdiri dari berbagai macam denominasi dan aliran, asalkan mereka percaya pada esensi iman Kristian yang dilandaskan pada keselamatan Kristus dan Alkitab sebagai firman Allah satu-satunya. Orang-orang pilihan tersebut disatukan oleh satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan.
Persekutuan orang kudus Gereja sebagai Tubuh Kristus merupakan tanggung jawab yang penting dan tidak boleh diabaikan bagi gereja-Nya. Persekutuan(Hubungan benar; Di dalam KPR 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.) bersama saudara seiman dalam ibadah bersama, bekerjasama dan saling melayani sesama tubuh Kristus, aktiviti sebagai saksi dalam misi gereja, serta rela tunduk dalam proses penggembalaan gereja di mana Kristus sebagai Gembala Agung-Nya. Bagian 10 : "Pengampunan Dosa"
Definisi Dosa menurut pandangan-pandangan 1. Dosa adalah ketidaktahuan (Hindu dan Kejawen). 2. Dosa adalah pelanggaran etika dan moral manusia. 3. Dosa adalah pelanggaran hukum-hukum formal yang telah disepakati. 4. Dosa adalah unsur-unsur jahat dari tubuh yang harus ditekan / dilepaskan (Guostisisme). 5. Dosa adalah pengingkaran hal-hal yang terbaik dari dunia yang tidak bisa dihindari. Sekedar kurangnya hal-hal penting dalam hidup (GW. Leibnitz). 6. Dosa hanya sekedar ikuti, ketidakcukupan pengetahuan manusia, yang gagal melihat segala sesuatu dalam kekekalan (Banch Spinoza). 7. dsb.
Menurut Westminster Shorter Catechism, dosa adalah segala sesuatu yang tidak sesuai atau pelanggaran terhadap hukum dan ketetapan Allah (I Yohanes 3:4). Pelanggaran dalam hubungan peribadi manusia dengan Allah sebagai pihak pemberi hukum. Di dalam Roma 5:14, DOSA tidak sama dengan Perbuatan Dosa. DOSA dalam Bahasa Ibrani ialah ‘HaThaT’(????) atau dalam Bahasa Yunani ialah ?μαρτ?α “Missing a Mark”.
Keseriusan Dosa Dosa bukan sekedar ketidaktahuan atau pelanggaran etika dan hukum manusia, atau sekedar ilusi. Dosa jauh lebih serius dan sangat penting diwaspadai oleh setiap manusia. Sebab dosa itulah maka mutlak manusia akan menerima maut(Roma 6 : 23). Masalahnya, tidak seorangpun di dunia ini yang tidak berdosa. Semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah(Roma 3:23).
Pengampunan Dosa Allah tahu manusia tidak sanggup, maka Allah memakai cara-Nya sendiri untuk menyelamatkan manusia dari dosanya. Iaitu melalui korban penebusan dosa dalam peribadi kedua Allah Tritunggal : Yesus Kristus. Itulah cara yang Allah pakai bagi penebusan, pelepasan dan pembebasan manusia dari dosanya. Seleah Yesus dibangkitkan oleh Roh Kekudusan(Roma 1:4), Yesus dinyatakan sebagai Penebus Upah dosa Manusia. Bagi yang percaya pada Yesus Kristus dalam mulut dan hati-Nya(Roma 10:9-10) mereka akan beroleh keselamatan, tidak lagi dibinasakan dan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16, Yohanes 8:32; Filipi 1:27-28). Itulah pengampunan dosa yang Allah pakai. Semua itu dapat diperoleh melalui anugerah, tanpa jasa dan upaya manusia sedikitpun. Anugerah itu dapat diperoleh hanya melalui percaya pada Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat dan Kristus! Bagaimana? Apakah saudara sudah memperolehnya? Transformission Sin To Korban(Imamat 4:4) Transformission Righteousness To man(Roma 3:26; Galatia 3:8) Bagian 11 : "kebangkitan orang mati"
Pendahuluan Di dalam Kisah Para Rasul 17:29-32, Rasul Paulus berbicara pada pembahas-pembahas di Athena, dan mereka mengejek dan menertawakan Paulus ketika Paulus menyinggung kebangkitan Yesus. Memang, berita kebangkitan Yesus sering menjadi berita kontra versial. Hal ini diluar kemampuan rasio berpikir manusia dalam mengerti peristiwa mujizat. Bagi dunia, kebangkitan Yesus merupakan omong kosong yang tidak masuk akal, tapi bagi kita orang-orang yang percaya, kebangkitan Yesus dari antara orang mati merupakan bukti iman dan landasan iman. Dalam kebangkitan-Nya kita beroleh keselamatan jiwa dan beroleh hidup yang kekal.
Kebangkitan Daging Orang Percaya : Kematian adalah bagian integral dalam sebuah kehidupan ciptaan. Semua yang hidup pasti akan mengalami kematian, kehancuran tubuh fisik dan kembali pada asalnya (bdk Kej 2:7 => manusia diciptakan dari debu tanah). Semua isme dan agama meyakini bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan. Tidak ada kesempatan kedua. Tapi dalam kekristenan, diyakini satu pengharapan iman bahwa ketika nanti Yesus datang kembali pada hari ketika sejarah dunia berhenti, Ia akan mengganti tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia (Filipi 3:21, bdk dengan 1 Yohanes 3:2). Dalam pengakuan iman kita berbunyi : Kebangkitan Daging. Yang dimaksudkan bukan saja kebangkitan tubuh fisik saja, tetapi kesatuan kembali seluruh identitas diri kita. Tubuh kita yang sudah hancur akan diganti dengan tubuh yang mulia, seperti tubuh Kristus waktu dibangkitkan. Jadi dapat disimpulkan, dalam Kebangkitan Daging terdapat pembaharuan total yang pasti akan diwujudkan pada waktu Tuhan Yesus datang kembali yang kedua kalinya. Pengharapan kebangkitan itu didasarkan pada kebangkitan Kristus sendiri. Dialah manusia pertama yang sudah dibangkitkan, Ia dibangkitkan sebagai yang sulung (1 Korintus 15:20, 23). Kebangkitan daging berarti pembaharuan dari pribadi, tidak hanya sebagian dari tubuh, namun secara keseluruhan diri kemanusiaan kita dibangkitkan untuk suatu hidup baru yang aktif, kreatif dan memerintah bersama-sama dengan Allah. Semua janji yang Tuhan berikan kepada setiap orang yang percaya kepadanya baru disempurnakan dalam kehidupan yang baru, hidup bersama Tuhan. Bagian 12 : "Hidup Yang Kekal"
Pendahuluan Kekristianan ada jiwa yang kekal. Ertinya, setiap manusia yang telah mati hanya jasmani sahaja, sedang jiwa/roh-nya tetap hidup di dunia akhirat. Hanya yang menjadi diskusi menarik iaitu, kekekalan jiwa memiliki dua suasana. Dalam Alkitab sering digambarkan dengan istilah: Syurga, Kerajaan Syurga, Kerajaan Allah, hidup kekal, dsb (keadaan yang mewakili suasana yang indah dan senang), atau neraka kematian, dunia di bawah, kerajaan maut, tempat yang gelap (keadaan yang mewakili tempat penghukuman, penuh penderitaan & siksaan). Kedua suasana tersebut sama-sama sifatnya kekal, selama-lamanya. Oleh sebab itu pengertian hidup yang kekal dari Pengakuan Iman kita tentu dalam pengertian syurga.
Dampak Iman : Hidup Kekal Setiap orang yang telah beriman pada Tuhan Yesus Kristus, janji Firman adalah beroleh hidup yang kekal. Pengertian Alkitab tentang hidup yang kekal memuat pemberitaan tentang hidup yang sejati, yang tulen, yang sungguh! (rujukan 1 Timotius 6:19). Ertinya : kehidupan yang datang dari Aku(= daripada Tuhan) yang kita terima oleh kerAna Roh Kudus membuat kita lahir kembali ke suasana hidup syurgawi bersama dengan Yesus Kristus yang adalah HIDUP itu sendiri (bandingkan Yohanes 14:6). Oleh sebab itu, berbagai bahagian dalam Alkitab (baik Perjanjian Lama mahupun Perjanjian Baru) menegaskan bahawa kini pun kita sudah mempunyai hidup yang kekal ketika kita mempunyai persekutuan yang indah dengan Yesus (rujukan Yohanes 17:3; Filipi 1:27-28). Ciri-ciri hidup yang kekal tersebut, selain adanya persekutuan yang indah dengan Yesus, juga mempunyai pengenalan yang dalam dengan Dia. Mengasihi Dia, memuji Dia dan memuliakan nama-Nya. Memang semua itu belum sempurna. Sepanjang hidup kita di dunia sebagian keindahan sudah dirasakan, tetapi masih kabur, samar-samar, tapi justru waktu kita meninggalkan tubuh jasmani ini semua itu akan jadi sempurna, melihat muka dengan muka (rujukan 1 Korintus 13:12). Itulah kebahagiaan tertinggi yang diidamkan setiap manusia. Hanya yang beriman yang dapat memperolehnya. Maka, sebuah kebanggaan bagi kita kalau kita memiliki pengakuan iman yang berkata: Aku percaya kepada Allah Bapa, Aku percaya kepada Yesus Kristus, Aku percaya kepada Roh Kudus, Amin.