인도네시아에서 온
시편들
탄환
바구스 리꾸르니안또
삶은 탄환이다
당신의 차디찬 손에
꽉 쥐어 진 총이 있기 때문에
언젠가는 발사되야 한다
첫번째 발사는
네가 떠나 온 곳으로 향한다 : 한 움큼의 기도는 비밀스럽게
기도하는 돗자리가 흔들리고
시간을 가늠하며 겨냥을 한다
그리움의 반을 허비하며
생각을 집중한다
다음 발사는
혼자 집으로 돌아가는 남자 발걸음과 같이 한다
그러나 그 탄환이 정확히 어디로 가는지 알지 못한다
“가는 것인지 혹은 돌아오는 것인지?”
자기 관이 놓여 있는 방
재스민 향기의 스까르빠띠 꽃이 유리병에 꽂혀 있다
살기 위해 날아가는 탄환은 조용하지 않고 소란하다
언제인가 탄환의 끝은
나이를 쏘아 맞춘 석양 꽃에 대해 이야기할 것이다
뿌르오꺼르또 2018년 9월 24일
* 쓰까르빠띠 : 시신을 묘지로 운구할 때 뿌리는 꽃
PELURU
Bagus Likurnianto
hidup adalah peluru
sebarang waktu mestilah diletupkan
sebab kau sebatang senapan
digenggam erat oleh tangan yang dingin
peletupan pertama menembak
muasal datangmu: sebungkus sujud merahasiakan
kapan buai sajadah ditempa waktu
menghabiskan separuh rindu dalam
sebidik tengadah
peletupan berikutnya mengiringi
langkah tuan yang sendirian pergi ke jalan pulang
namun, peluru ini tak kunjung mengerti
manakah yang paling benar, “ia pergi ataukah pulang?”
pada ruang peti di dalam diri
tertakar sekarpati* wangian melati
perjalanan peluru tidak terlalu sunyi untuk dihayati
kelak di penghujung jiwa peluru itulah yang akan bercerita
tentang bunga senja yang tertembak usia
Purwokerto, 24 September 2018
*
sekarpati: bunga yang ditebar saat mengantar jenazah ke alam kubur
아마야, 우린 누구인가?
이렇게 마음이 전율한다. 아마야
우린 누구인가? 밤거리 가장자리를 따라 걸으며
따를 수 있는 발자국,
일직선으로 이어진 발자국을 찾는다
비의 자궁으로부터 당신은 태어났다
당신은 어느 누구에게 신이 된 적이 있느냐?
사랑을 변화시키기 위해
당신은 전체를 적셔
빛이 되었다
당신은 신의 말씀을 머리로 이어 나르는 존재
변장 된 시간 속에
당신은 내 어머니 기도의 화신
나는 밤의 주인
모든 침묵의 제단
존재를 위한 제단,
질문한다
‘우린 누구지?’
아마야, 우리들이 정말 존재하는 것은 맞느냐?
뿌르오꺼르또 2019년 10월 13일
AMAYA, KITA INI SIAPA?
hati ini begitu gigil, amaya
kita ini siapa? menyusur jalan malam
mencari jejak yang bisa diikuti
mencari langkah kaki yang musti diharakati
dari rahim hujan engkau dilahirkan
kepada siapa engkau bertuhan?
demi meralat cinta
kau basahi semesta
demi menjadi cahaya
kau junjung wujud sabda
dan demi tersamar waktu
kau jelma doa ibuku
akulah pemilik malam
mezbah bagi segala keheningan
altar bagi hadirat untuk mempertanyakan
kalau sebenarnya ‘kita ini siapa?’
amaya, apakah kita
benar-benar ada?
Purwokerto, 13 Oktober 2019
비안카
나선형의 전율을 하얀 장미가 풀어내며 가지 전체가 젖은 채 숲 경계에 기대서 있다. 금이 가 차가워진 덮개를 아래로 떨어뜨리다 숲은 우리를 연인들의 이름이 쓰여 있는 여명으로 인도한다 우리들의 이별 향기 이외에는 순간 사라지는 것은 없다
모든 것은 변하고 끝내 극복하지 못한다 그것은 연인과 같이 온다 당신은 나를 비난하고 모든 슬픔을 펼쳐 몸부림치는 하늘에 바친다. 우리는 지중해에 뿌려진 꽃의 운명을 기억해야 한다 : 사랑을 칭송한 모든 사람의 선인들 몸으로 수유를 끝낸 해가 진다
“당신은 뱀을 잘 부른다,”라고 나는 속삭인다 그러나 갈라진 그 혀는 잘 익은 너의 두 젖가슴에 독을 집어 넣는다 운명을 바꿀 속삭임은 없다 “그 비는 너의 부드러운 뒷등에 줄을 긋는다 나는 너의 마음을 의심 없이 받는다 길에서 그렇게 오래 침묵이 얼어 붙은 시간은 없다,” 너의 속삭임은 나를 그렇게 휘감는다
뿌르오꺼르또 2019년 10월 13일
BIANCA
mawar putih berpilin gigil lupa mengurai hujan. sekujur batangnya yang kuyub bersandar di batas hutan menyesatkanku setelah menjadi dingin bagi kelopak rekahmu. hutan telah menggiring kami sebelum fajar merekah di pintu yang bertuliskan nama-nama kekasih. tak lama kemudian tak ada yang reda selain harum perpisahan kita.
semua berubah tak luput mayang yang membersamai datangnya kasih sayang. kau menuduhku sebagai penebar segala duka di hampar junjungan langit yang gelepar. kita perlu mengenang nasib bunga-bunga yang ditabur di belahan laut tengah: matahari yang selesai menyusui senja terbenam di dasar lambung leluhur para pemuja cinta.
“kau memang pandai memanggil ular,” bisikku. tapi lidah bercabang itu meracuni sepasang dadamu yang renta. padahal tak ada desis yang mampu mengubah takdir mula. “hujan itu pias di punggung belakangmu yang lemas. di jalan yang satu kutuntun hatimu tanpa ragu dan tak akan ada waktu yang beku meski sekian lama membisu,” bisikmu melilitku.
Purwokerto, 5 Maret 2020
(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)