[Sajak Tri Astoto Kodarie]
RISALAH KETIGA BELAS
Malam ini tak ada purnama yang diletakan
persis di atas jendela kamar memeram kelapukan
warna-warna cahaya hanya bias menggores tipis
membatasi ingatan yang tak lagi disisakan
“Dan malam keberapa kau pilih untuk datang?”
Tanyaku mengingatkan yang pernah singgah
Ada jawaban lirih: “Aku pilih ketiga belas.”
Kecemasanku diam-diam bergerak menjauh-mendekat
aku seperti tak mengenalnya lagi pada irama nadi
Bahkan malam ini adalah malam ketiga belas
tak juga rumbai bayangmu menghampiri jendela
tempatku menunggu, tempatku merawat perih
bersikeras tak mengaduh meski menjalar di pembuluh
tapi ini risalah bertahun lalu yang kubaca lagi
hanya begitu sulit kumaknai menjadi bimbang
Tetap saja kububuhkan tanda pada risalah ini
agar tak berulang atau menatap keji ke arahku.
Parepare, 2021
[뜨리 아스또또 꼬다리에 詩]
13번째 우편물
오늘 밤, 곰팡이 냄새가 나는 방
창문 위로 보름달이 놓여 져 있지 않다
빛은 단지 가늘게 굴절될 뿐
더 이상 남아 있지 않은 기억에 선을 긋는다
“그리고 몇 번째 밤에 너는 올려고 하느냐?”
잠시 머물렀던 기억으로 내가 물었다
“12번째를 선택했지요” 부드러운 대답이 이어졌다
내 불안은 멀리, 그리고 가까이 조용히 움직였다
나는 맥박의 움직임을 더 이상 알지 못하게 되었다
오늘 밤은 13번째 밤이다
당신 그림자 어르거림이 창문을 스치지 않는다
내 자리에서 기다린다, 내 자리에서 고통을 치유한다
혈관으로 아픔이 기어가더라도 참으며 강한 모습을 보인다
그러나 이것은 내가 읽은 수년전 우편물이라고
그렇게 의미를 부여하기가 어려워 주저한다
나는 이 우편물에 수취인 손도장을 누른다
더 이상 나를 향한 경멸이 되풀이되는 것을
보지 않기 위해
빠레빠레(Parepare), 2021년
MELUPAKAN YANG DATANG
Tak kunjung ingin dilupakan adalah pagi
dan semenjak itu hanya kusimpan saja cerita
di antara peristiwa aneh sepanjang ingatan
dijadikan saja gerimis yang kilaunya serupa petir
Tapi kedatanganmu yang diurai lirih angin
ingin segera kulupakan seperti kenyataan
yang selalu diikat nasib buruk membayang
sampai begitu sulitnya untuk memejamkan mata
Aku ingin melupakan yang datang setelah pergi
bayangnya masih tertinggal menyeringai menatapku
seperti lupa gula pada kopi menjadikan kepahitan
menyodorkan rasa keji di setiap tegukan
Yang datang entah kini berada di mana
tak pernah lagi melintas dengan terburu dan ceroboh
membiarkan rindu terserak di halaman rumah
pagi serupa buron, lelah dari intaian nasib.
Parepare, 2021
도착한 것을 잊었다
내가 바라고 있다는 사실을 잊은 것은 아침이었다
그리고 그 이후부터 나는 단지 한 이야기를 보관만 했다
이슬비 속, 번개처럼 번쩍이는
기억 속에 있는 이상한 사건 사이에서
그러나 너의 방문은 부드러운 바람에 열렸고
상상 속 나쁜 운명에 얽히는 사실을
즉시 잊기를 원했지만 외면하기가 어려웠다
아침 이후에 도착한 것을 나는 잊고 싶다
나를 보고 조소를 보내는
그의 그림자는 그렇게 남겨져 있다
마치 커피에 설탕을 타지 않아 쓰디 쓴 것처럼
마실 때마다 경멸하는 느낌이 내밀어진다
도착한 것이 지금 어디에 있는지 모른다
급하게 교양 없이 지나간 적이 없었기에
그리움이 집 마당에 흩뿌려지도록 내버려 둔다
아침은 도망자처럼 운명이 관찰되는 것에 지쳐 있기에
빠레빠레(Parepare), 2021년
KARTU NAMA BERWARNA KELABU
Sudah kubaca berulang, kartu nama yang kau letakan
di bibir meja dekat cangkir kopi dan di belakangnya
bertuliskan untaian kalimat Gibran berwarna biru:
“Surga ada di sini di balik pintu itu, di kamar sebelah;
tetapi aku kehilangan kuncinya. Barangkali hanya
terselip entah di mana.”
Entah tegukan keberapa tak juga habis kopiku
malam dibiarkan bersandar sendiri di kursi
sambil mengeja namamu berulang-ulang
Setidaknya meski sejenak aku telah mengeja surga
di kartu nama berwarna kelabu
terasa memberi ruh kedamaian pada rasa perih
melupakan ketakutan akan mati
Pertemuan dengan kartu nama adalah jalan takdir
pada kecemasan untuk kembali setelah pergi
sebab semalam tak kunjung kutemui kunci pintu
seperti yang kau tulis di balik kartu nama.
Parepare, 2021
회색빛 명함
반복해서 나는 이미 읽었다
당신이 커피잔 가까운 탁자 모서리에 내려 놓은
뒤에는 푸른색 기브란 끈으로 글씨 쓰여진 명함을
“그 문 뒤, 방 옆 ; 여기에 천국이 있다
그러나 나는 방문 열쇠를 잃어버렸다 어딘지 모르지만
잠시 흘려 놓은 것 같다”
내 커피는 몇 모금을 마셔도 다 마실 것 같지 않다
당신의 이름을 반복해서 쓰면서
밤이 의자에 스스로 기대는 것을 내버려 둔다
잠시일 뿐이지만 나는 회색빛 명함에
천국을 글씨로 쓰면서
고통의 느낌에 평화의 혼이 스며드는 것을 느끼고
죽음에 대한 공포를 잊었다
명함을 만난다는 것은 운명의 길과 같다
떠난 후 돌아오기를 두려워하는 마음
지난 밤 방문 열쇠를 만날 수 없었다
마치 명함 뒤에 당신이 써 놓은 것처럼
빠레빠레(Parepare), 2021년
(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
[Profil Penyair]
Tri Astoto Kodarie, lahir di Jakarta, 29 Maret, besar di Purbalingga dan menetap di Parepare, Sulawesi Selatan. Buku puisi yang telah terbit: Nyanyian Ibunda (Artist, 1992) Sukma Yang Berlayar (KSA, 1995), Hujan Meminang Badai (Akar Indonesia Yogyakarta, 2007), Merajut Waktu Menuai Harapan (Frame Publishing Yogyakarta, 2008), Sekumpulan Pantun,: Aku, Kau dan Rembulan (De La Macca, Makassar 2015), Merangkai Kata Menjadi Api (Akar Indonesia Yogyakarta, 2017), Kitab Laut (YBUM Publishing Parepare, 2018), Tarian Pembawa Angin (YBUM Publishing Parepare, 2020) Tembang Nelayan Dini Hari (Satria Publisher Banyumas, 2021), Tak Ada Kabar Dari Kotamu (Satria Publisher Banyumas, 2021) serta puluhan antologi puisi bersama di berbagai kota. Kini penyair ini tinggal di Parepare, Sulawesi Selatan. Alamatnya di : Jalan Atletik No. 22 Parepare 91111, Sulawesi Selatan. HP. 08124240423. E-mail: astotosaja@yahoo.co.id.
[시인 소개]
뜨리 아스또또 꼬다리에(Tri Astoto Kodarie), 자카르타에서 3월 29일 출생. 뿌르발링가(Purbalingga)에서 성장했고 현재 남부 술라웨시 빠레빠레(Parepare)에서 거주하고 있다. 시집으로는 Nyanyian Ibunda (어머니의 노래)(Artist, 1992), Sukma Yang Berlayar (항해하는 영혼)(KSA, 1995), Hujan Meminang Badai (폭풍우를 부르는 비)(Akar Indonesia Yogyakarta, 2007), Merajut Waktu Menuai Harapan (시간을 짜고 희망을 수확한다)(Frame Publishing Yogyakarta, 2008), Sekumpulan Pantun,: Aku, Kau dan Rembulan (나, 너 그리고 달)(De La Macca, Makassar 2015), Merangkai Kata Menjadi Api (말을 이어 불이 된다)(Akar Indonesia Yogyakarta, 2017), Kitab Laut (바다의 書)(YBUM Publishing Parepare, 2018), Tarian Pembawa Angin (바람을 부르는 춤)(YBUM Publishing Parepare, 2020) Tembang Nelayan Dini Hari (새벽 어부의 노래)(Satria Publisher Banyumas, 2021), Tak Ada Kabar Dari Kotamu (당신 도시로부터 소식이 없다)(Satria Publisher Banyumas, 2021) 이외 수십편의 시집이 있다.