[Sajak Isbedy Stiawan ZS]
SAJADAH: MALAM YANG CAHAYA
sajadah yang kau bentang malam
pertama itu, kini mulai mendekati
saf pertama pula. tapi, kau makin
menderas ke laut mahaluas-Nya
biarpun sendiri
walaupun berkayuh akar
makin menjauh, kian dekat
pada pelabuhan Cinta-Nya
biarpun seorang
walaupun tanpa kawan
menderas dalam pelayaran
malam malam yang Cahaya
sampai pada fajar. Fajar
yang berbinar binar
pada sajadah di saf awal
kembali ke muasal
segala ditempatkan
di selembar sajadah
kau tetap mendedah
lautan segala gairah
4 Mei 2021/22 Ramadan 1442
[이스베디 스띠아완 ZS 詩]
사자다 : 빛나는 밤
당신이 밤에 펼치는 사자다
첫번째 펼침은 가까이 다가 감을 의미하는 것
맨 앞 줄에서
한없이 넓은 알라의 바다로 점점 빠르게 다가 간다
나무 뿌리로 된 노를 혼자 저어가더라도
괜찮다
점점 멀어질수록
알라의 품안으로 점점 다가 간다
동행하는 친구 없이
혼자라도 괜찮다
빛 나는 밤, 질주하는 항해
찬란한 새벽까지
첫 번 사자다는
모든 것을 원래의 자리로
되돌려 놓는다
사자다에서
당신은 굳건히 걷는다
기쁨이 충만한 바다를
2021년 5월 4일/라마단(Ramadan) 22 1442
ㅇ 사자다 (sajadah) : 이슬람교도들이 기도할 때 사용하는 깔개
ㅇ 라마단(Ramadan) : 회교력 9월
HARI KE 22 PADA ALMANAK ITU
hari ke 22 pada almanak itu
hampir melepas sayap sayap
ku anyam sejak mula; “apa
kabar malam 1000 bulan,
adakah yang menemuimu,”
sebersih pertanyaan datang
menggema lalu melekat
di lembar sajadah yang
selalu gairah menerima
wajahku — basah dan
lembab — oleh mataku
yang juga berair
berapa banyak khilafmu?
aku seberangi laut demi laut
ku susiri ngarai ngarai, ku naik-turun
gunung demi gunung; ku hampar
hutan hutan di tubuhku. aku
masih tahan melangkah
aku belum pula lelah
di gerbang mana aku akan berhenti?
di pintu akhir ramadan
kuketuk pintu ampunan
Tuhan, pantaskah
aku menengadah tangan
di depan-Mu, sedang
langkahku masih onak
duri duri mencucuki
tumbuh bagai bulu bulu
di seluruh tubuhku
4 Mei 2021
그 달력의 22일째 되는 날
그 달력의 22일째 되는 날
날개를 거의 놓칠 뻔했다
내가 처음부터 짜기 시작한
“1000번 달밤은 어떤가
알라를 만난 적이 있는가”
메아리 쳐 오는 성스러운 질문
그리고
내 눈물이 흘러내려
축축하게 젖어 있는 사자다는
나를 언제라도 즐겁게 맞이하고 있다
당신의 잘못이 얼마나 되는가?
나는 바다를 건너고 또 건너서
계곡과 계곡을 지나
산과 산을 오르고 내리면서
숲을 지난다
아직 지치지 않았고
나는 아직 걸을 수 있다
내가 그 앞에 멈춰 설 문이 어디인가?
라마단의 마지막 문에서
참회와 용서의 문을 두드린다
알라여,
당신 앞에서 내 손을 올려 쳐다봅니다
내 발걸음은 아직 가시가 있는 등나무를
밟고 있습니다
가시들이 내 몸에 난 털처럼
자라고 있습니다
2021년 5월 4일
SENANDUNG DANGDUT
ingin ku masuki senandung
dangdut itu, kekasih, tapi
aku tansah tersisih. selalu
saja terlempar ke luar
kata kata; kecuali di meja ini
dan minuman -- kopi tanpa
gula -- sayang, aku merasakan
manis hidupku. manis senyum
dari tanganmu yang menyeduh
dan mengaduk kopi pekat
"cinta yang melekat!" ujarku
kau pun melepit kembali badik
di tanganmu. ke balik sarung
di pinggangmu. (di luar hujan,
di sini kita bersenandung)
ayo, kekasih; usir dingin
dan sakit di tubuh ini
Ktb, 23 Juni 2021
당둣에 맞춰 노래 부르다
나는 그 당둣에 맞춰 노래를 따라
부르고 싶었다
내가 좋아하는 그러나 언제나
음률이 틀리는 노래를
이 탁자에서만 빼 놓고는
설탕 없는 커피,
연인아, 나는 내 삶이 달콤하다고 느낀다
미소와 함께
더운 물을 붓고 커피를 젓는
당신의 손을 사랑이라고 표현하고 싶다
당신은 작은 칼을 다시 접어
허리 사룽 뒤로 숨기고
(비의 바깥,
이곳에서 우리들은 노래를 부른다)
자, 연인이여 추위와 아픔을
몰아내자
ㅇ 당둣 (dangdut) : 북소리 음률에 맞춰 부르는 인도네시아 전통 음악
ㅇ 사룽 (sarung) : 인도네시아 전통 의상. 하반신을 가리는 천
2021년 6월 23일 Ktb
(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
[Profil Penyair]
Isbedy Stiawan ZS, lahir di Tanjungkarang, Lampung, dan sampai kini masih menetap di kota kelahirannya. Ia menulis puisi, cerpen, dan esai juga karya jurnalistik. Dipublikasikan di pelbagai media massa terbitan Jakarta dan daerah, seperti Kompas, Republika, Jawa Pos, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Media Indonesia, Tanjungpinang Pos, dan lain-lain.
Buku puisinya, Kini Aku Sudah Jadi Batu! masuk 5 besar Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud RI (2020), Tausiyah Ibu masuk 25 nomine Sayembara Buku Puisi 2020 Yayasan Hari Puisi Indonesia, dan Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua dinobatkan sebagai 5 besar buku puisi pilihan Tempo (2020), dan Kau Kekasih Aku Kelasi (2021).
Buku-buku puisi Isbedy lainnya, ialah Menampar Angin, Aku Tandai Tahilalatmu, Kota Cahaya, Menuju Kota Lama (memenangi Buku Puisi Pilihan Hari Puisi Indonesia, tahun 2014): Di Alunalun Itu Ada Kalian, Kupukupu, dan Pelangi.
Kemudian sejumlah buku cerpennya, yakni Perempuan Sunyi, Dawai Kembali Berdenting, Seandainya Kau Jadi Ikan, Perempuan di Rumah Panggung, Kau Mau Mengajakku ke Mana Malam ini? (Basabasi, 2018), Aku Betina Kau Perempuan (Basabasi, 2020), dan Malaikat Turun di Malam Ramadan (Siger Publisher, 2021).
Alamat Permata Asri I.7 No.17, Karanganyar, Jatiagung, Lampung Selatan. Kontak person 082178522158 (HP/WA).
[시인 소개]
이스베디 스띠아완 ZS(Isbedy Stiawan ZS0, 인도네시아 람뿡(Lampung), 딴중까랑(Tanjungkarang) 출생. 태어나 지금까지 출생지에서 거주하고 있음. 시, 단편, 수필 그리고 저널리즘에 대한 글을 쓰는 작가. 작품들이 자카르타와 지방 언론 매체에 게재. 예를 들어 Kompas, Republika, Jawa Pos, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Media Indonesia, Tanjungpinang Pos, 등에 실림
시집인 Kini Aku Sudah Jadi Batu! (나는 이미 돌이 되었다)는 인도네시아 교육문화부 산하 언어진흥원이 지정한 5대 시에 선정 (2020), Tausiyah Ibu(어머니의 지시)는 인도네시아 시의 날 위원회 지정 25 우수시에 선정. Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua(왼쪽으로 돌아 오래된 도시를 향해 계속 걸으면)은 Tempo가 지정한 5대 시에 선정(2020) 그리고 Kau Kekasih Aku Kelasi(당신은 연인, 나는 뱃사람)이라는 시가 있다(2021).
다른 시집으로는 Menampar Angin, Aku Tandai Tahilalatmu(바람을 치며, 나는 당신에 검은 점을 남긴다), Kota Cahaya, Menuju Kota Lama(빛의 도시, 오래된 도시를 향하여)(2014년 인도네시아 시의 날에 우수 시집으로 선정)Di Alun alun Itu Ada Kalian(그 광장에 모두 있었다), Kupu kupu, dan Pelangi(나비와 무지개) 등이 있다
단편으로는 Perempuan Sunyi(조용한 여자), Dawai Kembali Berdenting(전선이 다시 소리를 내다), Seandainya Kau Jadi Ikan(당신이 물고기라면), Perempuan di Rumah Panggung(특별 관람석의 여인), Kau Mau Mengajakku ke Mana Malam ini?(이 밤, 당신은 나를 어디로 초대하고 싶으신가요?)(Basabasi, 2018), Aku Betina Kau Perempuan(나는 남자, 당신은 여자)(Basabasi, 2020), dan Malaikat Turun di Malam Ramadan(라마만 밤에 천사가 내려 오다)(Siger Publisher, 2021) 등이 있다